Indonesia
adalah Negara yang terdiri dari 38 provinsi.
Setiap provinsi memiliki begitu banyak adat istiadat serta pakaian tradisional
maupun kain tradisional. Salah satu provinsi yang sangatkaya akan keunikan adat
istiadat, budaya serta kain tenunnya adalah provinsi Sumatera Utara. Kain tenun
yang berasal dari Sumatera Utara disebut kain tenun ulos.
Pada
zaman dahulu pembuatan ulos hanya dipercaya menjadi aktivitas yang dilakukan
oleh perempuan. Hal ini disebabkan karena menenun memerlukan waktu yang banyak.
Aktivitas menenun dilakukan oleh perempuan setelah selesai mengurus rumahnya
seperti mengurus anak, suami maupun keluarga. Itulah sebabnya menenun ulos
hanya menjadi kegiatan perempuan.
Bahan
utama dari pembuatan ulos dalah kapas beserta pewarna alami. Biasanya kapas
direnddam dengan pewarna alami seperti untuk warna kuning yang berasal dari
kunyit. Serta untuk warna hijau berasal dari tumbuhan indigofera.
Namun
saat ini proses menenun sudah banyak menggunakan tehnik yang lebih modern yaitu
menggunakan ATBM(Alat tenun bukan mesin). Lalu untuk benang juga tidak memakai
benang yang diproduksi sendiri namun benang jadi. Untuk pewarna yang digunakan
adalah benang sintetis. Untuk itulah harga ulos saat ini menjadi lebih
terjangkau.
Jenis-Jenis
Ulos
1. Ulos
Bintang Maratur
Ulos
ini paling banyak digunakan dalam acara adat Batak Toba.
Kepada anak yang memasuki rumah baru. Memiliki rumah baru
(milik Sendiri) adalah merupakan suatu kebanggaan terbesar bagi masyarakat
Batak Toba. Keberhasilan membangun atau memiliki rumah baru dianggap sebagai
salah satu bentuk keberhasilan atau prestasi tersendiri yang tak ternilai
harganya. Secara khusus di daerah Toba Ulos ini
diberikan waktu acara selamatan Hamil 7 Bulan yang diberikan oleh pihak
hulahula kepada anaknya. Ulos ini juga diberikan kepada Pahompu (cucu) yang
baru lahir sebagai Parompa (gendongan) yang memiliki arti dan
makna agar anak yang baru lahir itu diiringi kelahiran anak yang selanjutnya, kemudian
ulos ini juga diberikan untuk pahompu (cucu) yang baru mendapat baptisan di
gereja dan juga bisa dipakai sebagai selendang.
2.
Ulos Bolean
Ulos ini digunakan
dalam adat Batak kedukaan.
3.
Ulos Ragi Hotang
Ulos ini diberikan kepada sepasang pengantin
yang sedang melaksanakan pesta adat yang disebut dengan nama Ulos Hela.
Pemberian ulos Hela memiliki makna bahwa orang tua pengantin perempuan telah
menyetujui putrinya dipersunting atau diperistri oleh laki-laki yang telah
disebut sebagai “Hela” (menantu).
4. Ulos
Sibolang Rasta Parmontari
Ulos ini dipakai untuk keperluan duka dan sukacita, tetapi pada zaman
sekarang, Ulos Sibolang bisa dikatakan sebagai simbol dukacita, yang di pakai
sebagai Ulos Saput (orang dewasa yang meninggal tetapi belum punya cucu), dan
dipakai juga sebagai Ulos Tujung untuk Janda dan Duda dengan kata lain kepada
laki-laki yang ditinggal mati oleh istri dan kepada perempuan yang ditinggal
mati oleh suaminya. Apabila pada peristiwa dukacita ulos ini dipergunakan maka
hal itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah sebagai keluarga dekat dari
orang yang meninggal.
Namun saat ini ulos juga sudah memiliki banyak
kegunaan, bukan hanya digunakan dalam adat istiadat juga dapat digunakan dalam
fashion terkini.
Ulos dan Fashion
Saat ini sudah banyak para Fashion designer
yang memang benar-benar tertarik akan ulos sebagai salah satu bahan utama yang
digunakan dalam membuat gaun. Menggunakan ulos ada banyak jenis karya yang
mampu dihasilkan oleh para fashion designer.
Hal ini tak lepas dari usaha
meningkatkan kemampuan para penenun, termasuk dalam merancang kain hingga
menjadi produk fashion
“Selain skill menenun
ditingkatkan, juga kemampuan mereka mendesain kain tenun menjadi barang fesyen
atau barang fesyen yang dikombinasikan sehingga colorfull
Para penenun yang sudah bergelut menjalani profesinya sejak
lama. Jadi, perlu mendapatkan pengakuan, salah satunya melalui pemberian
sertifikasi.
Indonesia saat ini sudah memiliki standar kompetensi kerja
nasional khusus bidang tenun tradisional. Dengan standar ini, maka ada bekal
dalam pembuatan program pelatihan hingga pengembangan instruktur latih.
Bukan hanya para fashion designer yang kondang yang sangat
mengangumi kain ulos ini. Para pemula untuk fashion designer juga sangat tertarik
melihat ulos.
Keindahan
ulos adalah terlihat dari keberagamn warna dan pola yang terdapat di dalamnya.
Setiap jenis ulos memiliki tujuan dan makna tertentu. Sangat diharapkan para
anak muda juga mulai menumbuhkan minat untuk lebih mempelajari mengenai ulos
ini. Sebagai bentuk dan upaya untuk melestarikan budaya dan adat istiadat.
Salah
satu hal yang dapat dilakukan dalam upaya untuk melestarikan ulos ini adalah
1. Dengan
menjadikannya menjadi bahan baku yang sangat diperlukan dalam fashion, atau mungkin
merambah ke contoh lain seperti tas, hand bag, dompet.
2. Lebih
kreatif dan lebih mengenalkan lagi ulos ke banyak kalangan melalui pameran.
Aku
adalah salah satu penggemar ulos. Melihat ulos mengingatkan saya akan budaya
dan kampung halamanku. Melihat ulos memberikan kesan hangat yang menurutku
sangat khas. Ulos mengingatkanku pada identitasku. Sukuku adalah suku batak toba
salah satu suku yang ada di Sumatera Utara. Suku Batak Toba terkenal sangat
tegas dalam menyampaikan pesan. Namun sangat hangat dalam berkomunikasi. Hal
ini terlihat dari ulos yang berasal dari suku batak toba.
Sebagai
penggemar ulos, aku juga sangat tertarik menjadikan ulos sebagai gaun. Ulos yang
dijadikan gaun dapat digunakan untuk menghadiri pesta yang kasual sampai pesta yang
terkesan sangat anggun.
Harapannya
untuk ulos ini adalah semoga ulos dapat menjadi salah satu tren fashion yang
sangat disukai dan diminati warga. Supaya begitu banyak kaum muda yang menjadikan
ini menjadi bahan baku yang diperlukan.
0 komentar: