Hidup manusia itu lucu ya, akan ada satu
momen di mana kita akan tersenyum mengingat setiap kejadian pada masa yang
sudah lampau, tertawa akan setiap kenangan pahit yang dulunya mampu membuat
kita merasa sangat buruk dengan selalu bersungut-sungut, oh hidup sangat tidak
adil, oh hidup sangat keras, oh hidup, aku tidak menyukaimu. Tapi hidup
sesungguhnya memang begitu. Pada setiap fase yang kita sedang lalui, itu
semata-mata untuk membuat kita kuat. Pertanyaan yang sering kutanyakan pada
diriku sendiri adalah, harus seberapa kuat aku menjalani hidup yang sangat
tidak beraturan ini. Diawali dengan pola hidup yang sangat membosankan, diikuti
dengan pekerjaan yang sungguh sangat monton dan tidak bervariasi, kehidupan pribadi
juga sangat membosankan. Yang sangat aku sadari adalah kita semua punya waktu
dan momen kita sendiri.
Masa lampau adalah hal yang sudah
terjadi di masa lalu. Hal yang baik yang akan terjadi di masa depaan bukanlah hasil utama dari kejadian yang di masa lalu. Setipa
orang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua. Untuk menyadari betapa hidup
adalah kesempatan tentu terlihat dari cara seseorang mempergunakan sudut
pandang untuk masuk setiap fase hidup. Hal yang menurutku adalah sesuatu yang
sangat luar biasa, belum tentu dianggap sama bahkan oleh keluarga sendiri. Untuk
itu menghormati setiap sudut pandang yang berbeda dari orang lain adalah yang
baik, karena setiap kejadian tentu memiliki hikmah yang bisa dipetik.
Dalam satu kejadian hikmah yang dapat
dipetik oleh setiap orang adalah berbeda. Dengan itu menjadi manusia yang sadar,
dan menjadi paham bahwa kita adalah manusia yang berbedaa. Berempati akan
kejadian yang menimpa salah satu teman adalah cara terbaik untuk menjadi lebih
sadar bahwa pribadi manusia beragam. Jelas sudah bahwa sudut pandang adalah hal
terbaik yang kita manusia dewasa harus miliki. Kita tidak boleh memaksakan apa yang
sudah menjadi keputusan seseorang dalam menjadi menjalani hidup. Sudut pandang
erat kaitannya dengan pola pikir. Setiap manusia dewasa adalah ia yang mampu
untuk tersenyum ketika pendapatnya tidak menjadi pendapat yang diterima di dalam
setiap perkumpulan. Adalah hal yang sangat salah ketika untuk hal yang sangat
sederhana pun sudut pandang mampu membuat kita terlibat dalam pertikaian.
Untuk itu masih terus belajar, untuk
memahami dan mengerti bahwa kita adalah manusia yang berbeda yang memilki beban
hidup yang beragam. Belajarlah sampai kekalahan kita tidak mampu untuk membuat
kehilangan keberanian untuk mencoba, belajarlah untuk memahami setiap kemenangan
orang lain adalah buah jerih paying yang selama ini diperjuangkan. Hanya dengan
sudut pandang akan menjadi berarti. Kau, aku, dia, mereka dari awal perjalanan
hidup adalah berbeda. Untuk itu, menjadi baiklah.
0 komentar: