Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini terkait dengan luas wilayah perairan
yang termasuk dalam wilayah Negara Indonesia. Tentu saja negara kita Indonesia
memiliki wilayah perairan yang dijadikan sebagai jalur transportasi baik jalur
nasional dan internasional. Inilah
sebabnya Indonesia dikenaal sebagai negara Maritim. Yang dimaksud dengan negara
maritime adalah negara yang memiliki territorial laut yang luasnya melebihi
wilayah daratannya.
Tentu
saja sebagai negara maritim negara Indonesia memahami setiap potensi yang ada
di wilayah perairannya serta menguasai dan memilki strategi tersendiri untuk
wilayah territorial perairannya.
Masyarakat
Indonesia juga memiliki budaya maritim. Sebagai negara maritim yang menguasai kekayaannya
alam yang ada pada wilayah perairan maka Indonesia juga memliki masyarakat yang
mata pencahariannya sebagai nelayan. Negara Indonesia juga memaksimalkan
potensia kekayaan laut baik perikanan dan bagian bawah laut untuk kesejahteraan
rakyat.
Ciri
– ciri negara Maritim:
1. Memiliki
wilayah perairan yang luas.
2. Memilki
banyak pulau yang dikelilingi oleh laut atau perairan.
3. Memiliki
kekayaan kelautan yang besar berupa sumber daya mineral, energi, dan pangan.
4. Sebagian
besar dari masyarakatnnya bekerja sebagai nelayan.
Sebagai
negara kepulauan maritim yang memiliki beragam sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam yang dapat
digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya adalah dari tanaman dan juga dari
periran seperti perikanan.
Namun
seiring dengan perkembangan industri yang makin marak dan modern saat ini mengakibatkan
dampak yang negative pada alam. Dari aktivitas ada beberapa yang sampai merusak
ekologi perairan. Bukan hanya limbah industri yang mengganggu keseimbangan ekosistem
alam perairan, namun limbah rumah tangga juga dengan membuang sampah
sembarangan yang berujung pada laut nantinya jelas akan merusak ekosistem perairan.
Kerusakan
laut adalah perubahan yang terjadi secara langsung terhadap kondisi laut yang
melampui kriteria baku kerusakan pada laut.
Kriteria baku kerusakan pada laut adalah disebabkan pada kondisi fisik
ekosistem laut yakni terumbu karang , mangrove dan padang lamun.
Kerusakan ekosistem laut juga disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu?
1. Merusak
Terumbu Karang
Keindahan
terumbu karang memang sellau menarik perhatian para pengunjung. Namun banyak juga yang mengambil terumbu
karang secara illegal hanya untuk dijadikan perhiasan. Pembangunan di tepi
pantai juga dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Tentu saja
untuk membangun diperlukan pengerukan tanah dan reklamasi yang menyebabkan erosi.
Bangunan – bangunan yang tinggi juga akan memhambat sinar marahari untuk masuk
ke dalam laut.
2. Pencemaran
Limbah
Limbah-limbah yang berasal
dari aktivitas mesin dan rumah tangga dapat mencemari ekosistem air laut,
termasuk terumbu karang.
3.
Penambangan
Tujuan dari penambangan terumbu
karang dalah mendapatkan terumbu karang keperluan ekonomi. Jika penambangan ini
dilakukan terus -menerus maka terumbu karang dapat punah.
4.
Pestisida
Penggunaan pestisida dari petani
akan mencemari air laut nantinya.
5.
Penangkapan ikan secara legal
Untuk mendapatkan ikan dalam
jumlah yang banyak, para nelayan akan melakukan berbagai cara meskipun hal
tersebut dapat merusak ekosistem yang ada di dalam air laut, termasuk terumbu
karang. Biasanya, para nelayan akan menggunakan pukat harimau, bahan peledak,
dan racun sianida.
6.
Penebangan hutan mangrove
Fungsi dari hutan mangrove
adalah sebagai pencegah abrasi dan pemfilter air.
Upaya pelestarian alam laut :
1.
Hemat air
Dalam upaya pelestarian alam di laut maka hal pertama
yang harus dilakukan adalah hemat air. Utamakan penggunaan air bersih untuk kebutuhan pokok seperti minum,
mandi, dan mencuci baju.
2.
Kurangi polutan
Dalam upaya melestarikan alam laut maka harus
mengurangi kadar polutan.
Seperti diketahui, bahan-bahan kimia yang terdapat pada pupuk tanaman
dan produk pembersih rumah tangga, dapat menjadi limbah dan mencemari
lingkungan laut. Dengan begitu, disarankan untuk beralih pada bahan yang lebih
alami. Seperti menggunakan pupuk kompos atau produk pembersih yang ramah
lingkungan.
3.
Kelola
sampah
Begitu banyak jenis sampah yang ada, bisa juga dari sampah rumah tangga,
sampah produksi atau sampai hasil permainan. Upaya pelestarian alam di laut selanjutnya adalah melakukan
pengelolaan sampah dengan baik. Sampah masih menjadi masalah utama dalam
pencemaran laut. Biasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan usahakan
untuk mulai memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya agar lebih mudah diolah.
Aktivitas manusia sudah merusak beberapa tatanan dari ekosistem. Tidak
hanya udara, air dan tanah yang terkena dari imbasnya. Ketidakseimbangan
tatanan laut lebih bnayak disebabkan oleh manusia individu ataupun klister industry.
Kerusakan seperti berkurangnya biodiversitas laut per tahun, perubahan
bentuk fisik hewan-hewan laut, dan kenaikan suhu laut pun telah menarik
perhatian bagi sejumlah masyarakat.
Salah satu contoh yang sangat konkret dari
sampah individu yang benar-
benar merusak ekosistem air adalah penggunaan masker yang berlebihan.
Masker
medis atau masker sekali pakai utamanya terbuat dari polipropilen alias
salah satu jenis plastik. Selain praktis, masker yang terdiri dari tiga lapisan
ini menjadi pilihan banyak orang karena memiliki penyaring bakteri dan memiliki
kemampuan meloloskan udara yang lebih baik.
Nah, seperti yang kamu ketahui, plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Limbah
masker yang masih utuh dan “berkeliaran” di lingkungan karena tidak ditangani
dengan baik dapat terbawa ke sungai dan laut serta menyebabkan pencemaran air.
Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini bahkan mengambang seperti ubur-ubur.
Untuk
itu mari begitu banyak limbah yang pada akhirnya keluar ke perairan yang dapat
tentu saja merusak alam bawah laut. Dengan mengurangi berbagai macam limbah
maka hal ini membantu untuk menyelamatkan biota laut.
sumber:
https://www.merdeka.com/jateng/upaya-pelestarian-alam-di-laut-dan-tujuannya-perlu-diketahui-kln.html
https://amari.itb.ac.id/ancaman-di-balik-limbah-masker/
0 komentar: