Akhir yang padam, mengukir beratnya menjadi aku yang lesu
Akhir yang hitam, menertawai aku yang
kurang beruntung
Lengang bercampur pilu, benar
kehilangan
Dingin bercampur takut melangkah bak
jalan mati
Tatapan sinis manusia layaknya harimau
yang siap menerkam
Bisa saja ini terdengar sangat perih,
jalan hidup memang begitu
Kata mereka
Terpuruk jatuh dalam setiap pertanyaan
yang begitu sulit
Mengapa, kapan dan bagaimana
Semua ini selalu menghantuiku
Masih saja aku melihat setiap
kemungkinan pahit yang dengannya aku menggelayut kokoh
Dengan hati yang patah, tanpa perekat,
lebam, sakit tak berdarah
Jatuh cinta adalah hal yang tersulit
untuk dijalani tanpa meragu
Ketika kau mampu memberikan hal indah
dalam setiap ketidakpastian
Aku benar sungguh hancur, inginku raih
tanganmu berkata
Aku ingin bersamamu, selamanya seumur
hidup
Bercerita hal indah yang mungkin sulit
untuk dipahami
Mungkin saja karena hal indah termasuk
dalam setiap mukzijat Tuhan
Namun dengan nyatanya drama yang
begitu nyata
Aku tak sanggup untuk tiadak berharap,
terlalu sulit melepasmu
Tapi aku terlalu takut akan penolakan
yang begitu nyata
Harapan palsu kian menyapa dengan sangat
percaya diri
Semua hal yang kupunya hanyalah imajinasiku
Aku berpura-pura bahagia hanya dengan
satu hal mimpi tentangmu
Sungguh akan membuatmu mungkin muak
dengan kehadiranku
Aku masih saja yang dulu, yang selalu
merasa bahagia dengan hanya sapaan darimu
Benar, iya aku mendirikan negeri
dongeng yang di dalamnya kau hadir tanpa ada jeda
Yang diantara cerita tuan putri menjadi
cerita abadi kau dan aku
Lihat nasibku tetap sebatas semu Aku dengan
negeri dongengku .
Luka yang ada dalam negeri dongeng
sungguh bukan hal yang mudah untukku
Aku selalu merasa satu-satunya penyembuh
hanya denganmu
Aku hanya ingin memiliki hati yang kau
punya
Yang kau jaga bahkan ketika kau rapuh
sekalipun
Lucunya aku percaya hanya dengan cerita
semu ini aku bisa menjadi bahagia
Sepertinya kesempatan baik untuk kisah
yang baik sulit didapatkan
Ketahuilah aku masih saja matahari
yang menyinari seberapa tua pun bumi
Begitulah aku jarak, waktu akan kulakoni bak kau disisiku.
Aku peredam sunyi dengan cinta
berbalut cahaya.
0 komentar: